Penghakiman yang dilakukan oleh massa kepada pelaku kriminal
kerapkali terjadi di Indonesia. Mulai dari maling, pelaku begal,
perampok,hingga penjambret yang kedapatan sedang beraksi seringkali menjadi
sasaran amuk masa sebelum akhirnya diserahkan ke polisi. Selamat datang di
channel terbaik dan berikut adalah 7 maling yang dihakimi masa paling tragis di
Indonesia.
pengeroyokan 2 bocah maling –
depok
2 orang bocah di depok ditangkap
oleh warga setelah kedapatan mencuri sepeda motor. 2 bocah ini kemudian mulai
di jotos, dipukul menggunakan kayu dan di tendang oleh beberapa warga. Tak
sampai situ saja, kedua maling ini diperintahkan untukmembuka celana mereka dan
terus dipukuli serta dilempari batu(03:49). warga yang terlanjur emosi dengan
aksi pencurian yang telah dilakukan kedua bocah ini, akhirnya menyeret mereka
ke jalan. bocah2 ini kemudian dijambak, dikeroyok dan terus menerus di tendang
hingga tubuh penuh luka dan bersimbah darah
pemukulan
maling motor - pasuruan
maling
yang menjadi amukan massa berikutnya berasal dari rejoso pasuruan jawa timur.
maling yang diduga mencuri sebuah sepedamotor milik warga ini, tergeletak tak
sadarkan diri setelah dikeroyok oleh warga. dalam keadaan tak sadarkan diri
itu, si maling tetap harusmenerima pukulan, tendangan dikepala dan punggung,
dan cambukan dari para warga. tubuh maling ini pun berlumuran darah
pembunuhan begal - Sidoarjo
seorang begal
tewas setelah dihajar massa, di wilayah Kedung Pandan, Jabon, Kabupaten
Sidoarjo, Jawa Timur. Kabarnya begal ini telah membacok tangan salah satu warga
yang sedang dalam perjalanan pulang ke rumah dengan mengendarai motor. si
korban yang pun spontan berteriakminta tolong dan akhirnya para warga
menghadang si begal dan mengahajrnya hingga tewas dan mayatnya di benamkan
kedalam parit.
penyiksaan
maling kambing
maling yang
menjadi sasaran amuk masa berikutnya ditangkap setelah kedapatan mencuri seekor
kambing. kedua maling yang sudah lemas ini dipukuli dan ditendangi oleh para
warga. kemudian, tubuh kedua maling ini diseret dengan cara dibopong
menggunakan bambu. mereka kemudian di bawa ke genangan sawah, dan diceburkan
kedalamnya. kedua maling yang sudah tak bertenaga ini juga dilempari batu dan
di tendang. namun penyiksaan ini belum berakhir. kedua maling ini kemudian
kembali diseret untuk di bawa ke sungai. di sungai tersebut, kepala mereka di
benamkan di air beberapa kali. maling2 ini akhirnya tergeletak tak sadarkan
diri setelah ditarik ke tepi sungai.
penyiraman air panas begal
di video berikutnya, tampak 3 orang laki2
yang disebut2 sebagai begal sedang dihakimi oleh masa. begal2 ini menggeliat
karena disiram oleh air panas. dengan posisi leher yang di genggam, para begal
terus disirami air panas hingga kulit punggungya melepuh. para warga setempat
yang emosi, tak hanya menyiram punggung, namun bagian alat vital, dan
kepala para begal juga terkena siraman air panas.
pembakaran jasad
maling - Desa Ruberu Laok
penghakiman masssa berikutnya terjadi di
desa ruberu laok sumenep madura. terlihat seorang laki2 sedang menuangkan
minyak gas keatas tubuh seseorang yang kemudian dilanjutkan dengan lemparan
korek diatasnya. tubuh yang sedang dibakar ini kabarnya adalah tubuh seorang
maling. Maling yang sebelumnya sudah tewas ini di bakar dan menjadi tontonan
oleh warga setempat. para warga sibuk menonoton dan merekam jasad maling yang
terbakar hingga hangus ini.
pembakaran maling hidjup - madura
Di video berikutnya, tampak
seorang maling yang sedang di interogasi oleh warga. Maling yang bajunya
terdapat percikan darah ini bahkan menangis saat warga menginterogasinya. Tak
lama kemudian, video ini menunjukkan si maling yang tangan dan kakinya di ikat
malah dibakar . si maling pun berguling2 di tanah dan berteriak kesakitan.
setelah terbakar beberapa detik api akhirnya di padamkan oleh salah satu warga.
si maling yang tampaknya masih hidup ini hanya bisa terkulai lemas dan
merasakan luka bakar di tubuhnya.
Demikianlah liputan tentang 7
maling yang dihakimi masa paling tragis di Indonesia.
Bagaimana menurut anda?
silahkan tinggalkan komentar di bawah.
Terima kasih telah membaca dan
sampai jumpa lagi.
No comments
Post a Comment