Kapal selam yang dikenal dengan kecanggihannya telah lama menjadi andalan militer negara-negara untuk menguasai lautan dalam. Namun, secanggih apa pun kapal selam yang digunakan, tetap ada resiko terburuk yang harus dipersiapkan oleh semua awak kapal. Salah satunya adalah kabar duka yang kemarin sempat viral, yakni kecelakaan kapal selam TNI AL KRI Nanggala-402. Kapal selam ini hilang kontak di perairan Utara Bali dengan 53 kru yang hilang bersama kapal. Hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 tentu menambah daftar panjang insiden kapal selama di dunia. Yuk disimak dulu berikut daftar kasus 6 kapal selam yang pernah tenggelam di dunia.
ARA San Juan (2017)
Kapal selam diesel elektrik Angkatan Laut Argentina, ARA San Juan, menghilang secara misterius pada November 2017 dalam perjalanan ke pangkalan angkatan laut Argentina di Mar del Plata. Mirisnya, puing-puingnya yang hancur baru ditemukan hampir tepat satu tahun kemudian tepatnya pada tanggal 16 November 2018 oleh Seabed Constructor, sebuah kapal milik perusahaan pencari AS, Ocean Infinity. Penemuan ini terjadi setelah pencarian panjang untuk kapal selam tersebut yang telah menarik perhatian dari seluruh dunia. Salah satu ahli mengungangkapkan hipotesis yang paling mungkin menjadi penyebab insiden tenggelamnya kapal selam ARA San Juan adalah karena malfungsi katup ventilasi "Eco-19", dikutip dari Buenos Aires Times. Investigasi mengungkapkan katup ventilasi internal memungkinkan air mengalir ke tangki baterai kapal selam, menghasilkan korsleting di tangki baterai. Kebakaran itu kemungkinan menghasilkan peningkatan kadar hidrogen. Sisa-sisa kapal itu sekarang tergeletak di area puing seluas 70 hingga 75 meter, 920 meter di bawah permukaan laut, berlokasi sekitar 460 kilometer tenggara kota Patagonia Comodoro Rivadavia. Insiden kapal selam ARA San Juan sendiri menewaskan 44 awaknya.
USS Thresher (1963)
Kasus selanjutnya terjadi di waktu yang sangat lampau yaitu pada tanggal 10 April 1963. Tragedi ini merupakan insiden tenggelamnya kapal selam milik Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Thresher di Samudera Atlantik. Saat itu, mereka juga tengah melakukan latihan yang melibatkan 16 perwira angkatan laut AS, 96 pelaut dan 17 warga sipil. Tragedi itu menjadi bencana paling mematikan dalam insiden sejarah Amerika Serikat. Lima menit sebelum kehilangan kontak dengan kapal, kapal penyelamat kapal selam Skylark menerima transmisi UQC samar (semacam radio bawah air) yang mengatakan Thresher mengalami sedikit kesulitan teknis. Skylark terus menerima pesan samar sampai sonar menangkap suara ledakan Thresher. Pengadilan penyelidikan Angkatan Laut menemukan bahwa kerusakan pipa mungkin menyebabkan kecelakaan itu, yang menyebabkan ruang mesin kapal banjir dan semburan air garam mematikan reaktor nuklir. Selanjutnya, tangki pemberat utama Thresher gagal beroperasi setelah es terbentuk di pipa sehingga awak kapal tidak dapat mengakses peralatan untuk menghentikan banjir. Sebagai akibat langsung dari bencana kapal selam Thresher, Angkatan Laut membentuk program SUBSAFE untuk memastikan bahwa ada sistem cek dan ricek yang terdokumentasi secara menyeluruh pada semua komponen penting dari kapal selam bertenaga nuklir.
K-8 (1970)
K-8 adalah adalah kapal selam bertenaga nuklir Project 627A Kit-class (NATO: November) yang tenggelam setelah kebakaran pada 12 April 1970. K-8 tidak memiliki nama karena Uni Soviet sendiri memang merupakan negara yang jarang menamai kapal selamnya. Kapal selam K-8 awalnya terbakar pada 8 April 1970, selama latihan di dua kompartemen terpisah. Api tampaknya dimulai akibat minyak yang bersentuhan dengan sistem regenerasi udara. Setelah api menyebar ke seluruh kapal melalui sistem AC dan reaktor dimatikan, kapten memerintahkan kru untuk meninggalkan kapal. Awak kembali masuk ke kapal selam lagi setelah kapal penyelamat tiba. Namun, sayangnya akhirnya kapal selam itu tenggelam dengan 52 awaknya.
Komsomolets (1989)
K-278 Komsomolets adalah kapal selam dari Proyek 685 kelas Plavnik yang dijuluki sebagai proyek 685 dengan Mike. Kapal selam ini dirancang dengan tujuan utama sebagai tempat pengujian untuk teknologi baru. Komsomolets yang memiliki berat 8.000 ton adalah salah satu kapal selam berkinerja tertinggi yang pernah dibuat, memiliki kedalaman operasi lebih dari 900 meter. Kapal selam K-278 Komsomolets tenggelam pada 7 April 1989, setelah terjadi kebakaran di dalam kapal selam. Api memicu serangkaian peristiwa yang pada akhirnya menyebabkan kapal tenggelam. Terlepas dari upaya heroik kru, 42 dari 69 anggota kru tewas dalam kecelakaan itu. Namun, hanya empat orang yang tewas sebagai akibat langsung dari kebakaran tersebut, di mana sisanya meninggal karena paparan radiasi. Miris lagi, jika angkatan laut Soviet bertindak lebih cepat untuk melakukan operasi penyelamatan, mungkin akan ada lebih banyak awak yang bisa diselamatkan karena tidak terkena radiasi berbahaya. Sementara itu, reaktor nuklir Komsomolets dan dua hulu ledak nuklirnya tetap berada di lambung kapal yang rusak di bawah kedalaman 1.600 meter di Laut Barents. Bangkai kapal selam sendiri berhasil diangkat lewat operasi yang sangat rumit dan menghabiskan anggaran yang cukup besar.
Kursk (2000) K-141
Kursk adalah kapal selam rudal bertenaga nuklir yang merupakan Project 949A Antey-class (Oscar II) dan berbobot 16.000 ton. Insiden yang menenggelamkan Kursk mungkin adalah salah satu bencana kapal selam terburuk yang dialami Rusia modern. Kapal selam itu hancur dalam ledakan besar pada 12 Agustus 2000 yang menewaskan 118 awaknya. Kapal selam Kursk tenggelam selama latihan angkatan laut Armada Utara di Laut Barents yang diduga akibat kegagalan salah satu torpedo berbahan bakar hidrogen peroksida Kursk yang akhirnya memicu ledakan. Bencana kapal selam Kursk tentunya memicu kritik publik terhadap pemerintah dan Angkatan Laut sekaligus menandai masa jabatan pertama Presiden Vladimir Putin
USS Scorpion SSN-589 (1969)
Insiden selanjutnya dialami oleh Angkatan Laut Amerika Serikat yang juga kehilangan kapal selam. Tepatnya pada tanggal 22 Mei 1969, USS Scorpion, kapal selam serang kelas Skipjack hilang bersama 99 awaknya di 643 kilometer barat daya pulau Azores. Hingga kini masih menjadi misteri apa yang sebenarnya terjadi pada Scorpion ketika kapal itu gagal kembali ke pelabuhan pada 27 Mei tahun itu. Angkatan Laut AS meluncurkan pencarian, tetapi akhirnya menyatakan kapal selam USS Scorpion SSN-589 hilang pada 5 Juni. Scorpion akhirnya ditemukan di kedalaman 3.000 meter oleh kapal penelitian Angkatan Laut akhir tahun itu. Hipotesis menduga penyebab yang paling mungkin hilangnya Scorpion adalah aktivasi baterai torpedo Mark 37 yang tidak disengaja atau ledakan torpedo. Itu dia 6 berita duka terkait tenggelamnya kapal selam di dunia.
No comments
Post a Comment